Hegemoni Personal Branding: Steve Jobs dan Apple

Personal Branding Steve Jobs dan Apple

Kawan bicara mungkin sudah tidak perlu penulis jelaskan siapa itu Steve Jobs, serta hubungannya dengan brand Apple. Hal tersebut karena ia sukses menyulap Apple menjadi merek perangkat elektronik terkenal di dunia. Kamu pasti mengenal IPod dan iPhone yang telah menjadi ikon dan lambang dari inovasi teknologi dari Apple.

Sementara itu, logo Apple diciptakan secara sederhana, efektif, dan langsung dapat dikenali oleh siapapun. Tetapi, Steve Jobs bukan hanya seorang jenius dalam branding korporat, melainkan ia juga tahu cara membangun personal branding.

Apakah kawan bicara bisa membayangkan seorang pria yang mengenakan pakaian jeans dan turtleneck hitam, dan kemungkinan besar pikiran kita tertuju pada sosok Steve Jobs?

Strategi yang digunakan Steve Jobs untuk membangun kesuksesan Apple akan penulis rangkum menjadi empat poin, sehingga kawan bicara bisa memahaminya secara komprehensif. Keempat poin tersebut sebagai berikut:

1) Berkomitmen pada Estetika yang Kuat dan Kohesif

Perlu kamu ketahui, saat iPod pertama diluncurkan pada tahun 2001, bagian dari daya tariknya terletak pada desain. Sebelum iPod, Mp3 player pernah diluncurkan dari berbagai merek, namun terkesan kikuk dan tidak intuitif. Jika dibandingkan dengan iPod, gawai tersebut terkesan ramah pengguna dan tampak ramping dan modern.

IPod tersebut adalah produk pertama menjadi ikon Apple secara instan dipikiran masyarakat, dan terus memengaruhi tampilan dan nuansa produk Apple. Saat ini, semua orang tahu seperti apa iPhone atau MacBook, dan masyarakat awam telah menetapkan produk tersebut sebagai standar gawai .

Sehingga, Steve Jobs pun mengembangkan identitas estetika kohesif yang membuat produknya menonjol dari semua pesaing alat elektronik lainnya. Disamping itu, ia juga mengembangkan identitas visual yang unik untuk dirinya sendiri: celana jeans dan seragam turtleneck-nya. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan bahwa dia tertarik pada pendekatan yang sederhana dan efektif.

Saat kamu melakukan personal branding, perhatikanlah estetika, dan tanyakan pada diri sendiri bagaimana kita dapat memciptakan kesan (image) yang akan diingat orang dan langsung tersimpan di memori mereka.

2). Manjakan Keinginan Konsumen

Estetika yang kuat pada sebuah produk akan membuat perhatian orang teralihkan. Hal ini akan membuat calon konsumen menerima efek persuasif secara tidak langsung untuk mengingat produk tersebut. Bagaimana caranya agar menjaga estetika yang kuat pada sebuah produk?

Sebagai produsen, kamu perlu melakukan pekerjaan dengan memenuhi keinginan dan mendekati ekspektasi konsumen. Jika kamu adalah konsumen produk Apple sejak lama, maka kamu akan mempercayai produk tersebut karena pada versi produk sebelumnya, ekspektasi kamu telah terpenuhi.

Nah, untuk memastikan kepercayaan tersebut, Apple perlu terus menghasilkan produk unggulan, sebagai landasan dari personal branding mereka. Dalam hal ini, Apple konsisten mengembangkan gawai ramping serta multifungsi dalam memenuhi kebutuhan platform digital, seperti; Github, YouTube, Medium, dan DeviantArt untuk menunjang kinerja konsumen, serra secara tidak langsung keinginan kamu didengar oleh Apple.

3). Selalu Berinovasi

Pernahkah kamu membayangkan bahwa sepuluh tahun yang lalu, tidak ada yang punya komputer tablet. Hari ini, mereka ada di mana-mana dan iPad adalah yang paling terkenal. Produk iPad tersebut juga salah satu yang pertama tersedia secara luas bagi konsumen di seluruh dunia.

Steve Jobs tidak pernah takut untuk berinovasi meskipun terkesan aneh di masanya. Ia berani membiarkan perusahaannya berinvestasi dalam hal teknologi sehingga berpeluang menjadi trensetter untuk pengguna gawai. Steve Jobs adalah mastermind dalam mengatur perilisan dalam setiap produk baru Apple, sehingga setiap inovasi yang dibuatnya memberikan impact yang kuat kepada dunia. Oleh sebab itu, merek Apple identik dengan inovasi.

4). Banyak Memberikan Pilihan

Steve Jobs bukan hanya seorang guru teknologi, namun ia juga belajar sastra dan seni di Berkeley, dan membawa keahlian itu untuk meracik karyanya di Apple. Perlu disadari, Apple bukan lagi sekadar perusahaan teknologi, karena merek tersebut adalah perusahaan musik dan perusahaan media, dengan beragam pilihan dan fungsi.

Jika dilihat dari jenis gawai, Apple memberikan pilihan iPhone, iPod, iPad, Macbook, Apple LED screen, hingga menciptakan smart watch Apple iWatch. Sementara itu, Apple menjaga eksklusifitasnya dengan fitur aplikasi seperti App Store, iTunes, dan Apple TV. Lalu, jika ingin melakukan perawatan dan reparasi gawai, kamu bisa mengunjungi iBox terdekat. Bagaimana menurut kamu kawan bicara? Beranikah kamu menjadi Steve Jobs selanjutnya ?

Source: techinasia.com, smartbisnis.co.id, wowrack.co.id, dan medium.com

Share This:

Personal Branding Steve Jobs dan Apple

Kawan bicara mungkin sudah tidak perlu penulis jelaskan siapa itu Steve Jobs, serta hubungannya dengan brand Apple. Hal tersebut karena ia sukses menyulap Apple menjadi merek perangkat elektronik terkenal di dunia. Kamu pasti mengenal IPod dan iPhone yang telah menjadi ikon dan lambang dari inovasi teknologi dari Apple.

Sementara itu, logo Apple diciptakan secara sederhana, efektif, dan langsung dapat dikenali oleh siapapun. Tetapi, Steve Jobs bukan hanya seorang jenius dalam branding korporat, melainkan ia juga tahu cara membangun personal branding.

Apakah kawan bicara bisa membayangkan seorang pria yang mengenakan pakaian jeans dan turtleneck hitam, dan kemungkinan besar pikiran kita tertuju pada sosok Steve Jobs?

Strategi yang digunakan Steve Jobs untuk membangun kesuksesan Apple akan penulis rangkum menjadi empat poin, sehingga kawan bicara bisa memahaminya secara komprehensif. Keempat poin tersebut sebagai berikut:

1) Berkomitmen pada Estetika yang Kuat dan Kohesif

Perlu kamu ketahui, saat iPod pertama diluncurkan pada tahun 2001, bagian dari daya tariknya terletak pada desain. Sebelum iPod, Mp3 player pernah diluncurkan dari berbagai merek, namun terkesan kikuk dan tidak intuitif. Jika dibandingkan dengan iPod, gawai tersebut terkesan ramah pengguna dan tampak ramping dan modern.

IPod tersebut adalah produk pertama menjadi ikon Apple secara instan dipikiran masyarakat, dan terus memengaruhi tampilan dan nuansa produk Apple. Saat ini, semua orang tahu seperti apa iPhone atau MacBook, dan masyarakat awam telah menetapkan produk tersebut sebagai standar gawai .

Sehingga, Steve Jobs pun mengembangkan identitas estetika kohesif yang membuat produknya menonjol dari semua pesaing alat elektronik lainnya. Disamping itu, ia juga mengembangkan identitas visual yang unik untuk dirinya sendiri: celana jeans dan seragam turtleneck-nya. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan bahwa dia tertarik pada pendekatan yang sederhana dan efektif.

Saat kamu melakukan personal branding, perhatikanlah estetika, dan tanyakan pada diri sendiri bagaimana kita dapat memciptakan kesan (image) yang akan diingat orang dan langsung tersimpan di memori mereka.

2). Manjakan Keinginan Konsumen

Estetika yang kuat pada sebuah produk akan membuat perhatian orang teralihkan. Hal ini akan membuat calon konsumen menerima efek persuasif secara tidak langsung untuk mengingat produk tersebut. Bagaimana caranya agar menjaga estetika yang kuat pada sebuah produk?

Sebagai produsen, kamu perlu melakukan pekerjaan dengan memenuhi keinginan dan mendekati ekspektasi konsumen. Jika kamu adalah konsumen produk Apple sejak lama, maka kamu akan mempercayai produk tersebut karena pada versi produk sebelumnya, ekspektasi kamu telah terpenuhi.

Nah, untuk memastikan kepercayaan tersebut, Apple perlu terus menghasilkan produk unggulan, sebagai landasan dari personal branding mereka. Dalam hal ini, Apple konsisten mengembangkan gawai ramping serta multifungsi dalam memenuhi kebutuhan platform digital, seperti; Github, YouTube, Medium, dan DeviantArt untuk menunjang kinerja konsumen, serra secara tidak langsung keinginan kamu didengar oleh Apple.

3). Selalu Berinovasi

Pernahkah kamu membayangkan bahwa sepuluh tahun yang lalu, tidak ada yang punya komputer tablet. Hari ini, mereka ada di mana-mana dan iPad adalah yang paling terkenal. Produk iPad tersebut juga salah satu yang pertama tersedia secara luas bagi konsumen di seluruh dunia.

Steve Jobs tidak pernah takut untuk berinovasi meskipun terkesan aneh di masanya. Ia berani membiarkan perusahaannya berinvestasi dalam hal teknologi sehingga berpeluang menjadi trensetter untuk pengguna gawai. Steve Jobs adalah mastermind dalam mengatur perilisan dalam setiap produk baru Apple, sehingga setiap inovasi yang dibuatnya memberikan impact yang kuat kepada dunia. Oleh sebab itu, merek Apple identik dengan inovasi.

4). Banyak Memberikan Pilihan

Steve Jobs bukan hanya seorang guru teknologi, namun ia juga belajar sastra dan seni di Berkeley, dan membawa keahlian itu untuk meracik karyanya di Apple. Perlu disadari, Apple bukan lagi sekadar perusahaan teknologi, karena merek tersebut adalah perusahaan musik dan perusahaan media, dengan beragam pilihan dan fungsi.

Jika dilihat dari jenis gawai, Apple memberikan pilihan iPhone, iPod, iPad, Macbook, Apple LED screen, hingga menciptakan smart watch Apple iWatch. Sementara itu, Apple menjaga eksklusifitasnya dengan fitur aplikasi seperti App Store, iTunes, dan Apple TV. Lalu, jika ingin melakukan perawatan dan reparasi gawai, kamu bisa mengunjungi iBox terdekat. Bagaimana menurut kamu kawan bicara? Beranikah kamu menjadi Steve Jobs selanjutnya ?

Source: techinasia.com, smartbisnis.co.id, wowrack.co.id, dan medium.com

Share This:

More Articles

News

No results found.
Buka
Butuh Bantuan?
Halo, Kawan Bicara!
Ada yang bisa kami bantu?