Jember, Jawa Timur – Dunia digital jika ditelusuri secara holistik, akan sangat kaya dengan berbagai informasi serta ilmu yang bisa diserap, dipelajari, dan diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Saat ini, sebagai kelompok usia yang sangat aktif dan ‘melek’ teknologi, generasi Z sangat rentan terpapar dan secara impulsif bereaksi, dengan berbagai informasi secara digital yang mereka terima.
Menyikapi hal tersebut, sangat diperlukan sebuah aksi nyata untuk merangkul generasi Z untuk bijak, bahkan mampu mengembangkan persepsinya dalam berkomunikasi di dunia nyata, sembari turut aktif membuat berbagai konten digital di dunia maya.
Dalam hal ini, Bank Indonesia Perwakilan Jember, Jawa Timur mengadakan kegiatan workshop untuk memperkuat personal branding, bagi mitra mereka yang generasi Z dengan menggandeng Talkactive sebagai kolaborator, di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jember, Jawa Timur, pada Senin(18/11).
Saat berlangsungnya kegiatan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember, Gunawan mengatakan pihaknya sangat peduli, dan antusias dengan 35 peserta yang hadir dalam workshop tersebut. Menurutnya, peran Bank Sentral di Republik Indonesia salah satunya adalah mendukung perkembangan, dan pertumbuhan ekonomi tiap daerah, agar inflasi menjadi stabil, serta daya beli masyarakat tidak terganggu.
“Oleh karena itu, salah satu semangat Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dalam peningkatan ekonomi di Jember, adalah membangkitkan jiwa wirausaha para anak muda. Semua ini berwala dari personal branding, dan juga akan meningkatkan kapasitas pengembangan SDM yang ada di Jember, termasuk generasi Z,” ujar Gunawan.
Sementara itu, Board of Expert Talkactive, Intan Aletrino dalam memberikan materi kepada peserta berpendapat, bahwa kesan awal atau citra pada sebuah personal sangat penting dalam hal apapun, termasuk berbisnis.
“Sehingga, penampilan sangat vital perannya saat memulai sesuatu dengan klien. Hal ini harus memberikan impact yang baik dan sesuai dengan tempatnya. Bahkan, hal serupa juga dituntut dari segi sikap atau perilaku yang baik. Oleh karena itu, sebuah reputasi akan terbangun dari urusan penampilan awal kita,” jelas Intan.
Terakhir, CEO Talkactive, Ferik Trianda berharap kepada peserta tersebut untuk memulai citra personal branding, dengan menguatkan pondasinya dengan cara berkomunikasi yang baik dan benar. Hal inilah yang bisa dipelajari dengan sungguh-sungguh untuk membangun reputasi dari awal, tergantung personal branding, melalui latihan bersama Talkactive.
“Harapannya, seluruh peserta mampu menguatkan pondasinya dalam berkomunikasi. Komunikasi menjadi kunci agar personal branding kita dikenal dan dikagumi. Banyak generasi Z membuat konten menarik di sosmed, tapi komunikasi secara in real life belum efektik. Mereka perlu memahali aspek verbal dan nonverbal, agar bisa membangun reputasi, khususnya saat berkarier,” pungkas Ferik.(*)