Komunikasi mempunyai peran yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan, termasuk salah satunya dalam menghadapi tantangan dunia baru yang kian tak terbendung. Ditambah lagi, kecanggihan teknologi pada era media baru yang menjadikan informasi kian berkembang bahkan tidak dapat untuk dipertanggungjawabkan. Kondisi seperti ini pada akhirnya menimbulkan dinamika dalam komunikasi publik.
Secara mendasar komunikasi publik diartikan sebagai bentuk kegiatan penyampaian pesan kepada banyak orang, dimana terjadinya pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang berada dalam suatu organisasi maupun diluar organisasi. Dimana sarana untuk penyaluran pesan ini dilakukan melalui media massa, kegiatan orasi atau aksi demonstrasi, situs jejaring sosial, reklame, spanduk, dan berbagai media lain yang bisa menjangkau publik. Adanya komunikasi publik ini bertujuan untuk menyerap aspirasi publik, mempercepat penyampaian informasi, diseminasi kebijakan, ataupun menyampaikan program pemerintah baik yang dilakukan oleh Kementerian, Lembaga Pemerintah maupun Daerah.
Biasanya, komunikasi publik lebih intens terjadi pada masa krisis yaitu masa dimana persepsi terkait dengan peristiwa yang tidak dapat diprediksikan sebelumnya, yang bisa mengancam harapan para pemangku kepentingan baik itu masalah keselamatan, kesehatan, ekonomi, lingkungan, dan tentunya kondisi ini secara serius berdampak pada kinerja suatu organisasi.
Dalam situasi krisis, manajemen komunikasi publik penting untuk dilakukan agar dapat mengurangi kesenjangan (gap) dalam informasi. Untuk itu, strategi komunikasi publik perlu memperhatikan suara publik. Pola komunikasi ini merupakan umpan balik terhadap aktivitas komunikasi interaktif lembaga, yang melibatkan keikutsertaan publik (public involvement) dalam penanganan krisis.
Pola komunikasi dinamis masyarakat di tengah gempuran teknologi digital, membuat publik mampu mengakses informasi dengan aktif dan juga cepat. Hal apa yang menjadi kunci dari komunikasi publik di situasi krisis ini? Benar, Faktualitas dan Aktualitas menjadi kunci utamanya. Dengan memberikan informasi yang lengkap dan jelas kepada publik dapat membangun kepercayaan publik terhadap apa yang nantinya akan disampaikan.
Salah satu masalah komunikasi publik yang dialami oleh Indonesia bahkan dunia sekalipun di tahun 2020 hingga sekarang adalah penanganan informasi publik terkait pandemi Covid-19 yang merupakan bagian dari komunikasi bencana (krisis) dan komunikasi kesehatan. Robert A. Logan menulis mengenai Health Campaign Research dalam Bucchi & Trench (2008), menyampaikan bahwa komunikasi publik mengenai kesehatan bersifat informatif dan persuasif. Tujuannya untuk mengubah pengetahuan, kesadaran, dan sikap publik mengenai cara untuk mengatasi suatu penyakit atau kesehatan.
Komunikasi publik dalam kesehatan berupaya untuk membangun kesadaran dan pengetahuan (kognitif) publik, sikap (afektif, motivasi, dan perasaan), serta kecenderungan publik dalam berperilaku (konatif). Kampanye kesehatan merupakan bentuk intervensi, strategi komunikasi konstruktif yang dirancang untuk mempengaruhi dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Informasi kesehatan publik berisi informasi kehidupan, kematian, harapan, ketakutan, kesehatan, kemajuan, kegagalan, fakta, spekulasi dan risiko penyakit.
Peran komunikasi publik sangat penting disaat kondisi ini karena dapat mengembalikan esensi masalah penanganan pandemi ini dalam kerangka kesehatan. Komunikasi sebagai pilar kehidupan digunakan untuk menjaga agar masyarakat tidak panik. Dalam hal ini juga, pemerintah salah satu yang berperan berperan dalam gerakan arus utama informasi agar masyarakat mematuhi Protokol Covid-19 serta menghadirkan ketenangan di tengah masyarakat. Sejatinya komunikasi publik dapat menjadi pengawal, penenang dan saluran penyelesaian informasi publik dalam penanganan pandemi Covid- 19 ini.
Penulis: Metia Ariffiani