Bingung Pitching Sama Klien? Simak Tips Berikut

Halo Kawan Bicara! Pernahkah kamu berada di posisi saat klien memberikan tantangan konsep dan ide kreatif? Di posisi tersebut, kamu adalah seorang kreator yang dituntut memiliki pitching yang kreatif. Apa itu pitching kreatif? Yuk kita kupas secara sederhana.

Pitching kreatif memang merupakan sebuah tantangan bagi para kreator yang bisa memicu kegugupan. Padahal, di saat menyanggupi tantangan seperti yang dibahas di atas, kita berkesempatan untuk bereksplorasi dari konten-konten yang biasa dibuat.

Kita mungkin pernah kebingungan saat membuat pitching kreatif karena sering terjadi jika kreator tidak tahu apa saja elemen-elemen dasar yang dapat disertakan ke dalam hasil akhirnya. Bahkan, si kreator memiliki terlalu banyak ide hingga tidak tahu cara menyampaikannya dalam sebuah pitching kreatif.

Kita bisa menghindari hal tersebut, dengan membahas beberapa tips dalam bentuk elemen yang dapat diperhatikan, saat membuat sebuah pitching kreatif yang akan dipresentasikan ke siapapun kliennya.

Kali ini penulis akan menyampaikan pitching kreatifnya, karena ada elemen-elemen penting yang lebih baik digunakan dalam sebuah pitching tersebut.

1. Memiliki Karakter Diri yang Kuat

Kita bisa memberikan impresi yang baik ke klien adalah dengan menyampaikan pitching lewat karakterik diri yang kuat. Klien dapat merasa lebih mengenal si kreator dengan cara menyisipkan cerita-cerita menarikmu saat menjalani karier sehingga klien menjadi terinspirasi. Bahkan, pitching bisa diawali dengan santai saat memperkenalkan diri.

Setelah itu kita bisa menjelaskan konsep yang akan diajukan dengan konsep story telling, dengan harapan presentasi pitching kepada klien bisa terasa lebih luwes. Klien biasanya akan mengulik hal unik dari presentasi tersebut disamping hal umum. Oleh karena itu, carilah ide besar dari keseluruhan pitching kreatifmu, terutama membahas urusan budget.

2. Tentukan Tarif yang Jelas

Kita harus serius tanpa membuang waktu jika sudah mengulik soal tarif. Sebagai kreator, kita memiliki hak penuh untuk menentukan harga dengan berbagai pertimbangan yang bisa dipikirkan di awal, contohnya seperti down payment.

Selain itu, kita juga harus selalu detail menyebutkan hal-hal yang akan diberikan maupun yang tidak diberikan. Kita harus menentukan tarif dengan nominal yang jelas agar tidak membuat kebingungan dan miskomunikasi dengan klien.

3. Jadilah Pribadi yang Solutif

Sebenarnya, kita harus menawarkan pitching tersebut sebagai solusi atas berbagai kendala dan hambatan yang dialami klien, sehingga jangan biarkan konsep yang dibuat mengambang tanpa ada kejelasan. Pada akhirnya, kita harus menanggulangi masalah yang sedang klien hadapi.

Contohnya, ketika klien memiliki sebuah masalah visual, maka sebagai desainer, kamu harus memberikan solusi visual yang dapat membantu, tidak serta merta memberikan menjelaskan portofolio saja.

Jika kita ingin menjadi pribadi solutif tentu harus penuh dengan pertimbangan yang matang. Sebagai kreator, tidak boleh memberikan penolakan atas apa yang ditawarkan oleh klien. Di samping itu, klien juga ingin mengetahui alasan-alasan di balik solusi yang ditawarkan tersebut.

4. Siapkan Langkah Cadangan

Perlu Kawan Bicara pahami, bahwa tidak semua klien akan menyukai ide atau konsep yang sudah dibuat. Kita mungkin menemui kegagalan sehingga janganlah berkecil hati. Sebagai kreator kita bisa menyiasatinya dengan memiliki rencana cadangan Bahkan, ada beberapa pitching kreatif yang pada akhirnya memenangkan rencana terakhir si kreator.

Intinya, kreator hanya perlu menyalurkan konsep kreatifnya yang sudah matang ke klien. Sikap baik dan kesan positif harus tetap kita berikan kepada mereka, apapun keputusannya. Suksesnya pitching kreatif yang kamu lakukan tidak kalah pentingnya dengan relasi baik yang telah kamu bangun dengan klien tersebut.

Bagaimana? Anda mulai tertarik untuk menghadirkan pitching yang berkesan? Segera konsultasikan bersama kami di

Share This:

Halo Kawan Bicara! Pernahkah kamu berada di posisi saat klien memberikan tantangan konsep dan ide kreatif? Di posisi tersebut, kamu adalah seorang kreator yang dituntut memiliki pitching yang kreatif. Apa itu pitching kreatif? Yuk kita kupas secara sederhana.

Pitching kreatif memang merupakan sebuah tantangan bagi para kreator yang bisa memicu kegugupan. Padahal, di saat menyanggupi tantangan seperti yang dibahas di atas, kita berkesempatan untuk bereksplorasi dari konten-konten yang biasa dibuat.

Kita mungkin pernah kebingungan saat membuat pitching kreatif karena sering terjadi jika kreator tidak tahu apa saja elemen-elemen dasar yang dapat disertakan ke dalam hasil akhirnya. Bahkan, si kreator memiliki terlalu banyak ide hingga tidak tahu cara menyampaikannya dalam sebuah pitching kreatif.

Kita bisa menghindari hal tersebut, dengan membahas beberapa tips dalam bentuk elemen yang dapat diperhatikan, saat membuat sebuah pitching kreatif yang akan dipresentasikan ke siapapun kliennya.

Kali ini penulis akan menyampaikan pitching kreatifnya, karena ada elemen-elemen penting yang lebih baik digunakan dalam sebuah pitching tersebut.

1. Memiliki Karakter Diri yang Kuat

Kita bisa memberikan impresi yang baik ke klien adalah dengan menyampaikan pitching lewat karakterik diri yang kuat. Klien dapat merasa lebih mengenal si kreator dengan cara menyisipkan cerita-cerita menarikmu saat menjalani karier sehingga klien menjadi terinspirasi. Bahkan, pitching bisa diawali dengan santai saat memperkenalkan diri.

Setelah itu kita bisa menjelaskan konsep yang akan diajukan dengan konsep story telling, dengan harapan presentasi pitching kepada klien bisa terasa lebih luwes. Klien biasanya akan mengulik hal unik dari presentasi tersebut disamping hal umum. Oleh karena itu, carilah ide besar dari keseluruhan pitching kreatifmu, terutama membahas urusan budget.

2. Tentukan Tarif yang Jelas

Kita harus serius tanpa membuang waktu jika sudah mengulik soal tarif. Sebagai kreator, kita memiliki hak penuh untuk menentukan harga dengan berbagai pertimbangan yang bisa dipikirkan di awal, contohnya seperti down payment.

Selain itu, kita juga harus selalu detail menyebutkan hal-hal yang akan diberikan maupun yang tidak diberikan. Kita harus menentukan tarif dengan nominal yang jelas agar tidak membuat kebingungan dan miskomunikasi dengan klien.

3. Jadilah Pribadi yang Solutif

Sebenarnya, kita harus menawarkan pitching tersebut sebagai solusi atas berbagai kendala dan hambatan yang dialami klien, sehingga jangan biarkan konsep yang dibuat mengambang tanpa ada kejelasan. Pada akhirnya, kita harus menanggulangi masalah yang sedang klien hadapi.

Contohnya, ketika klien memiliki sebuah masalah visual, maka sebagai desainer, kamu harus memberikan solusi visual yang dapat membantu, tidak serta merta memberikan menjelaskan portofolio saja.

Jika kita ingin menjadi pribadi solutif tentu harus penuh dengan pertimbangan yang matang. Sebagai kreator, tidak boleh memberikan penolakan atas apa yang ditawarkan oleh klien. Di samping itu, klien juga ingin mengetahui alasan-alasan di balik solusi yang ditawarkan tersebut.

4. Siapkan Langkah Cadangan

Perlu Kawan Bicara pahami, bahwa tidak semua klien akan menyukai ide atau konsep yang sudah dibuat. Kita mungkin menemui kegagalan sehingga janganlah berkecil hati. Sebagai kreator kita bisa menyiasatinya dengan memiliki rencana cadangan Bahkan, ada beberapa pitching kreatif yang pada akhirnya memenangkan rencana terakhir si kreator.

Intinya, kreator hanya perlu menyalurkan konsep kreatifnya yang sudah matang ke klien. Sikap baik dan kesan positif harus tetap kita berikan kepada mereka, apapun keputusannya. Suksesnya pitching kreatif yang kamu lakukan tidak kalah pentingnya dengan relasi baik yang telah kamu bangun dengan klien tersebut.

Bagaimana? Anda mulai tertarik untuk menghadirkan pitching yang berkesan? Segera konsultasikan bersama kami di

Share This:

More Articles

News

No results found.
Buka
Butuh Bantuan?
Halo, Kawan Bicara!
Ada yang bisa kami bantu?