Halo Kawan Bicara yang sudah berkeluarga, serta memiliki buah hati, apa kabar? Bagaimana sejauh ini dalam berkomunikasi dengan anaknya? Apakah mengalami kesulitan? Kali ini penulis fokus terhadap peran komunikasi, yang terlihat menjadi hal yang sepele bagi sebagian orang tua, sehingga mereka kurang serius perihal komunikasi.
Namun, dengan komunikasi justru menjadi elemen penting, dan utama dalam membangun hubungan yang harmonis, dan kuat antara orangtua dan anaknya. Berkomunikasi dengan anak sama halnya seperti Kawan Bicara berkomunikasi dengan rekan sebaya, atau orang lain yang anda anggap penting.
Nah, sebagian dari kita pasti pernah mendengar istilah bahwa pembicara yang baik, dan pendengar yang baik merupakan dua hal penting. Hal ini sebaiknya bisa kita terapkan ketika berkomunikasi dengan buah hati. Tentu saja, setiap orangtua ingin agar apa yang disampaikan kepada anaknya, dapat diterima dengan baik, serta menghasilkan anak yang penurut serta dekat dengan orangtuanya.
Seperti yang dilansir dari fimela.com, dijelaskan bahwa komunikasi yang baik dengan anak harus menggunakan strategi komunikasi dua arah. Hal ini dapat terjadi antara orang tua dan anak, untuk membangun komunikasi yang efektif. Kemudian, momentum tersebut juga akan mempengaruhi cara anak dalam berinteraksi dengan anggota keluarga. Bagaimana caranya? Yuk, kita simak!
1. Menjadi Pendengar yang Baik
Pada kali ini, Kawan Bicara harus mendengarkan terlebih dahulu apapun yang dikatakan anak agar menerapkan paham bahwa kita tertarik untuk mengetahui dunia mereka. Kita bisa menanyakan kepada anak apa yang terjadi di sekolah dan lingkungannya. Jadi, usahakan jangan mengalihkan perhatian saat anak mulai bicara.
Baca Juga : Soft Skill: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Cara Meningkatkannya
2. Fokus
Kita sebaik mungkin harus fokus terhadap apa yang anak jelaskan, dan mulailah berbicara dengan anak tentang hal-hal mereka suka. Tunjukkan rasa penasaran pada apa pun yang anak ceritakan, karena hal ini akan melatih anak untuk percaya diri ketika berbicara.
3. Hargai Respon Anak
Anak-anak mungkin memerlukan beberapa saat untuk memproses dan memahami apa yang kita katakan. Jadi berikan mereka waktu untuk merespons, serta kita harus hargai dan apresiasi apa yang mereka ungkapkan.
Baca Juga : Tips Bangun Komunikasi dengan Anak Sejak Dini
4. Pahami Cara Anak Beradaptasi
Pada bagian ini, Kawan Bicara tidak bisa memaksa anak untuk terlepas dari era teknologi yang serba canggih. Jadi, yang bisa kita lakukan adalah menyiapkan mereka untuk tumbuh dan berkembang.
Kita bisa menyeimbangkan kondisi dengan dengan menghabiskan waktu luang bermain gawai bersama anak, namun harus tetap ada interaksi antara orangtua dan anak.
Dalam hal ini, kita bisa memilihkan gawai yang sesuai untuk anak. Kita juga bisa memberikan gawai yang aman, yang diciptakan khusus untuk komunikasi dan keamanan anak.
5. Berikan Motivasi saat Berdiskusi
Jangan membuat anak bingung dengan perkataan yang rumit. Namun, ciptakan suasana yang membuat mereka merasa aman dan berikan anak kebebasan penuh untuk berkarya sesuai keinginan anak, memalui motivasi apapun hal baik yang mereka lakukan.
Sehingga, saat berdiskusi, mereka tidak canggung dalam mengambil keputusan. Hal ini karena critical thinking anak bisa dimulai sejak dini, dengan hal sederhana, dan membuat anak merasa bahwa pendapatnya diperlukan.
Jadi, Kawan Bicara sekarang sudah paham kan, cara parenting dalam berkomunikasi dengan anak? Komunikasi dengan anak sangatlah penting dibangun sedini mungkin untuk tumbuh dan kembang anak menjadi pribadi yang positif.