Fungsi Komunikasi non-verbal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan tanpa kata-kata, melainkan menggunakan tindakan dan juga bisa didefinisikan sebagai transfer informasi melalui penggunaan bahasa tubuh, seperti mimik wajah, gerakan tangan, intonasi suara, hingga kecepatan berbicara.
Kawan Bicara pasti pernah menjawab pertanyaan tanpa mengucapkan sepatah katapun, misal jika menjawab “iya” kita hanya perlu mengangguk dan sebaliknya jika kita merasa keberatan akan sesuatu, kita bisa menggelengkan kepala untuk menyatakan tidak setuju.
Komunikasi verbal dan non-verbal pada hakikatnya saling terkait dan saling melengkapi. Dalam komunikasi langsung, kita terus-menerus mengirimkan pesan pada lawan bicara kita. Komunikasi non-verbal sering terjadi secara otomatis dan tanpa kita kontrol. Contoh ketika kita marah atau senang, kita cenderung berbicara dengan lebih keras dan cepat, hal ini terjadi karena kita mengalami perubahan emosi. Komunikasi non-verbal juga melengkapi komunikasi verbal kita. Ketika kita mengatakan satu hal, jika gerak-gerik tubuh kita tidak mendukung, lawan bicara tentu sulit untuk percaya.
Setelah mengetahui pengertian dari komunikasi non-verbal, yuk kita simak apa saja fungsi dari komunikasi non-verbal :
Fungsi utama komunikasi non-verbal adalah untuk mengirimkan makna melalui repetisi, aksentuasi, hingga komplemen. Bahkan, bisa menjadi substitusi dan kontradiksi dari maksud pesan yang ingin disampaikan.
Berikut Ini penjelasan Fungsi Komunikasi Berdasarkan Penuturan Mark L. Knapp (1972)
1. Repetisi
Fungsi komunikasi non-verbal yang pertama adalah fungsi repetisi. Berfungsi kita dapat menggunakan komunikasi non-verbal untuk menduplikasi dan mendukung pesan verbal. ini membuat pesan lisan lebih jelas sehingga dapat menghindari kesalahpahaman.
Contohnya menganggukkan kepala ketika mengatakan “iya” dan menggelengkan kepala ketika mengatakan “tidak”.
2. Substitusi Kontradiksi
Fungsi komunikasi non-verbal yang kedua yaitu substitusi. Ada kalanya komunikasi non-verbal cukup untuk mengirim pesan. Itu bisa lebih ekspresif dan bermakna daripada kata-kata. Dalam banyak kasus, komunikasi non-verbal lebih mudah untuk dilakukan dan dipahami. Selain itu, komunikasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, jadi ini adalah alat komunikasi yang serbaguna.
Substitusi bisa terjadi karena fungsi dari pesan non-verbal yang disampaikan sudah cukup jelas dan mudah dimaknai lawan bicara.
Sebagai contoh seseorang menggoyangkan tangan dengan telapak tangan menghadap ke depan sebagai pengganti kata “tidak” saat seorang pengamen menghampiri mobilnya.
Baca juga : Miliki 10 Karakteristik kepemimpinan yang baik
3. Komplemen
Fungsi komunikasi non-verbal yang ketiga adalah komplemen. Fungsi komplemen upaya melengkapi serta memperkaya makna pesan verbal. Pesan non-verbal serta verbal saling melengkapi dan menambahkan makna antara satu dan yang lain.
Fungsi Komplemen berbeda dengan substitusi. Karena fungsi komunikasi non-verbal ini bertujuan untuk melengkapi dan memperkaya pesan verbal, dan bukan menggantikannya.
Sebagai contoh, seseorang melambaikan tangan sambil mengatakan “selamat jalan”
4. Aksentuasi
Fungsi komunikasi non-verbal yang keempat adalah aksentuasi. Fungsi aksentuasi seperti peningkatan dari fungsi repetisi. Aksentuasi berarti memberi penekanan pada sesuatu. Sementara fungsi repetisi mendukung arti kata-kata, fungsi aksentuasi akan menambahkan intensitas atau kekuatan pada kata-kata tersebut.
Sebagai contoh, sebagai seorang mahasiswa membereskan buku atau melihat jam tangan ketika jam kuliah berakhir, sehingga dosen menutup perkuliahannya.
Baca juga : Ini 4 Metode Public Speaking yang Bikin Kamu Makin Keren!
Demikian penjelasan mengenai apa itu komunikasi non-verbal dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Selain komunikasi non-verbal, ada banyak hal lain terkait softskill yang harus Kawan Bicara kembangkan. Untungnya, ada kelas dari Talkactive.id yang siap membantu Kawan Bicara untuk mengembangkan itu.
Yuk, langsung cari kelas yang ingin Kawan Bicara ikuti dan jangan lupa untuk daftar yaa!