Ini 4 Metode Public Speaking yang Bikin Kamu Makin Keren!

Metode Public Speaking yang Bikin Kamu Makin Keren

Saat mendengar kata public speaking apa yang terlintas di benak Kawan Bicara? Mungkin beberapa dari kita masih merasa gugup atau takut saat diminta berbicara di depan umum. Namun, yang disebut dengan public speaking bukan sekadar berbicara  di depan umum saja, lho. Sebab yang disebut dengan public speaking itu adalah cara berkomunikasi di depan umum yang baik dengan sistematika serta aturan tertentu.  Hal tersebut dinamakan sebagai metode public speaking.

Ada 4 metode yang sering digunakan untuk melakukan public speaking. Kawan bicara bisa menggunakan salah satu cara atau beberapa cara sekaligus dengan menyesuaikan kondisi. Yuk, langsung saja kita simak apa saja metode-metodenya.

1. Impromtu atau Ad Libirtum

Metode public speaking pertama yang kerap dilakukan adalah Impromtu atau Ad Libirtum style. Metode ini merupakan cara melakukan public speaking tanpa  adanya catatan atau naskah sama sekali. Metode ini juga sering disebut dengan metode spontanitas karena tidak dilakukan persiapan dalam pemuatan naskah tertulis terlebih dahulu. Metode ini biasa dilakukan hanya oleh orang yang akan tampil mendadak.

Impromtu atau Ad Libirtum memiliki kelebihan  bisa lebih menarik audience apalagi jika public speaker banyak menggunakan improvisas, public speaker juga dapat mengungkapkan perasaan sebenarnya. Namun, metode ini juga memiliki kelemahan yaitu ada kemungkinan ketidaklancaran public speaker dalam menyampaikan materi karena tidak adanya persiapan, mudah terkena demam panggung, dan dapat menimbulkan kesimpulan yang kurang matang.

Baca juga: 5 Tips Komunikasi Efektif Dalam Kehidupan Bersosial

2. Manuscript atau naskah

Metode berikutnya adalah Manuscript atau naskah. Berbeda dengan metode sebelumnya, metode ini diterapkan dengan membaca naskah atau materi yang telah dipersiapkan secara lengkap. Metode ini biasa dilakukan oleh pejabbat atauu mereka yang memberi sambutan di acara formal.

Metode ini dilakukan agar tidak tejadi kesalahan dalam penyampaian karen setiap kata yang diucapkan dalam acara formal akan dijadikan figur oleh masyarakat luas dan dikutip oleh media masa.

Manuscript atau naskah memiliki beberapa kelebihan, diantaranya: Dapat memilih kata-kata yang sebaik-baiknya, Pernyataan dapat diringkas, Berbicara lebih fasih, Dapat menghindari hal-hal yang menyimpang, Naskah dapat diterbitkan atau diperbanyak. Begitupun kelemahannya ialah: Pembicara terlihat kaku, Kurangnya interaksi dengan pendengar, Persiapan yang lebih lama, Tanggapan pendengar tidak dapat mempengaruhi pesan.

Baca juga: Komunikasi Antar Pribadi / Personal : Pengertian, Sifat, dan Tujuan

3. Memorized atau Hafalan

Metode memorized style sering digunakan dalam dunia profesional. Seperti namanya, metode ini mengacu pada teknik memori di mana kita akan menghafal skrip yang dibacakan kepada audiens secara verbatim, atau kata demi kata dengan mudah.

Karena sifatnya menghafal, artinya kamu dituntut untuk menguasai semua isi yang ada dalam skrip. Oleh karena itu, metode ini paling sesuai digunakan untuk kamu yang memiliki daya ingat tinggi.

Kelebihan dari metode ini adalah seorang public speaker akan terliat berwibawa dan mengagumkan, serta tampak sebagai orang yang cerdas dan pintar. Kelemahannya adalah jika public speaker lupa pada isi teks dan tidak menemkan clue apapun, maka dapat menyebabkan kehilangan kendali.

Baca juga: Komunikasi Efektif di Rumah Sakit : Komunikasi Terapeutik

4. Extempore atau Using Note.

Metode public speaking yang terakhir adalah Extempore atau Using Note. Metode ini cocok untuk kebutuhan presentasi. Extempore style merupakan gaya berpidato yang sangat dianjurkan untuk berbicara secara profesional. Metode ini mendorong pembicara untuk menggunakan skrip pidato yang hanya berisi outline dan pokok-pokok penunjang.

Jadi metode ini disebut metode penjabaran kerangka yakni teknik berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola secara lengkap. Namun, metode ini hanya bisa dipakai oleh orang yang sudah berpengalaman, membutuhkan kecakapan dalam berbicara.

Kelebihan dari metode ini adalah komunikasi dengan pendengar dapat lebih baik dan  pesan atau materi dapat diubah sesuai kebutuhan. Adapun kekurangannya pemilihan bahasanya terlalu formal juga kemungkinan menyimpang dari outline.

Pelatihan Public Speaking

Apapun metode yang Kawan Bicara pilih. Ingat kunci keberhasilan public speaking yakni audiens bisa menerima pesan kita dengan baik. Pilihlah metode yg lebih banyak melibatkan kita dengan audiens dan juga gerak gerik tubuh. Yuk, ikuti training di Talkactive untuk melatih skill komunikasi kamu!

Share This:

Metode Public Speaking yang Bikin Kamu Makin Keren

Saat mendengar kata public speaking apa yang terlintas di benak Kawan Bicara? Mungkin beberapa dari kita masih merasa gugup atau takut saat diminta berbicara di depan umum. Namun, yang disebut dengan public speaking bukan sekadar berbicara  di depan umum saja, lho. Sebab yang disebut dengan public speaking itu adalah cara berkomunikasi di depan umum yang baik dengan sistematika serta aturan tertentu.  Hal tersebut dinamakan sebagai metode public speaking.

Ada 4 metode yang sering digunakan untuk melakukan public speaking. Kawan bicara bisa menggunakan salah satu cara atau beberapa cara sekaligus dengan menyesuaikan kondisi. Yuk, langsung saja kita simak apa saja metode-metodenya.

1. Impromtu atau Ad Libirtum

Metode public speaking pertama yang kerap dilakukan adalah Impromtu atau Ad Libirtum style. Metode ini merupakan cara melakukan public speaking tanpa  adanya catatan atau naskah sama sekali. Metode ini juga sering disebut dengan metode spontanitas karena tidak dilakukan persiapan dalam pemuatan naskah tertulis terlebih dahulu. Metode ini biasa dilakukan hanya oleh orang yang akan tampil mendadak.

Impromtu atau Ad Libirtum memiliki kelebihan  bisa lebih menarik audience apalagi jika public speaker banyak menggunakan improvisas, public speaker juga dapat mengungkapkan perasaan sebenarnya. Namun, metode ini juga memiliki kelemahan yaitu ada kemungkinan ketidaklancaran public speaker dalam menyampaikan materi karena tidak adanya persiapan, mudah terkena demam panggung, dan dapat menimbulkan kesimpulan yang kurang matang.

Baca juga: 5 Tips Komunikasi Efektif Dalam Kehidupan Bersosial

2. Manuscript atau naskah

Metode berikutnya adalah Manuscript atau naskah. Berbeda dengan metode sebelumnya, metode ini diterapkan dengan membaca naskah atau materi yang telah dipersiapkan secara lengkap. Metode ini biasa dilakukan oleh pejabbat atauu mereka yang memberi sambutan di acara formal.

Metode ini dilakukan agar tidak tejadi kesalahan dalam penyampaian karen setiap kata yang diucapkan dalam acara formal akan dijadikan figur oleh masyarakat luas dan dikutip oleh media masa.

Manuscript atau naskah memiliki beberapa kelebihan, diantaranya: Dapat memilih kata-kata yang sebaik-baiknya, Pernyataan dapat diringkas, Berbicara lebih fasih, Dapat menghindari hal-hal yang menyimpang, Naskah dapat diterbitkan atau diperbanyak. Begitupun kelemahannya ialah: Pembicara terlihat kaku, Kurangnya interaksi dengan pendengar, Persiapan yang lebih lama, Tanggapan pendengar tidak dapat mempengaruhi pesan.

Baca juga: Komunikasi Antar Pribadi / Personal : Pengertian, Sifat, dan Tujuan

3. Memorized atau Hafalan

Metode memorized style sering digunakan dalam dunia profesional. Seperti namanya, metode ini mengacu pada teknik memori di mana kita akan menghafal skrip yang dibacakan kepada audiens secara verbatim, atau kata demi kata dengan mudah.

Karena sifatnya menghafal, artinya kamu dituntut untuk menguasai semua isi yang ada dalam skrip. Oleh karena itu, metode ini paling sesuai digunakan untuk kamu yang memiliki daya ingat tinggi.

Kelebihan dari metode ini adalah seorang public speaker akan terliat berwibawa dan mengagumkan, serta tampak sebagai orang yang cerdas dan pintar. Kelemahannya adalah jika public speaker lupa pada isi teks dan tidak menemkan clue apapun, maka dapat menyebabkan kehilangan kendali.

Baca juga: Komunikasi Efektif di Rumah Sakit : Komunikasi Terapeutik

4. Extempore atau Using Note.

Metode public speaking yang terakhir adalah Extempore atau Using Note. Metode ini cocok untuk kebutuhan presentasi. Extempore style merupakan gaya berpidato yang sangat dianjurkan untuk berbicara secara profesional. Metode ini mendorong pembicara untuk menggunakan skrip pidato yang hanya berisi outline dan pokok-pokok penunjang.

Jadi metode ini disebut metode penjabaran kerangka yakni teknik berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola secara lengkap. Namun, metode ini hanya bisa dipakai oleh orang yang sudah berpengalaman, membutuhkan kecakapan dalam berbicara.

Kelebihan dari metode ini adalah komunikasi dengan pendengar dapat lebih baik dan  pesan atau materi dapat diubah sesuai kebutuhan. Adapun kekurangannya pemilihan bahasanya terlalu formal juga kemungkinan menyimpang dari outline.

Pelatihan Public Speaking

Apapun metode yang Kawan Bicara pilih. Ingat kunci keberhasilan public speaking yakni audiens bisa menerima pesan kita dengan baik. Pilihlah metode yg lebih banyak melibatkan kita dengan audiens dan juga gerak gerik tubuh. Yuk, ikuti training di Talkactive untuk melatih skill komunikasi kamu!

Share This:

More Articles

News

No results found.
Buka
Butuh Bantuan?
Halo, Kawan Bicara!
Ada yang bisa kami bantu?