Manusia adalah makhluk sempurna ciptaan Tuhan dibanding makhluk ciptaan yang lain. Sejatinya, kodrat manusia adalah sebagai makhluk monodualis. Lalu, di samping sebagai makhluk individu (pribadi), manusia juga berperan sebagai makhluk sosial.
Komunikasi antar pribadi dinilai sangat efektif untuk merubah perilaku orang lain, bila terdapat persamaan mengenai makna yang dibincangkan. Tanda khusus yang ada di komunikasi antar pribadi ini terletak pada arus balik langsung. Arus balik tersebut memiliki daya tangkap yang mudah untuk komunikator baik ecara verbal dalam bentuk kata maupun non verbal dalam bentuk bahasa tubuh seperti anggukan, senyuman, mengernyitkan dahi dan lain sebagainya.
Selama proses komunikasi antar personal berlangsung sangat penting terjadinya interaksi berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau individu dengan antar individu supaya terjadi umpan balik dan tidak menimbulkan kesalah pahaman dalam berkomunikasi.
1. Pengertian Menurut Para Ahli
Menurut Joseph A.Devito dalam buku The Interpersonal Communication Book (Devito, 1989:4), komunikasi antar pribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua individu atau antar individu dalam kelompok dengan beberapa efek dan umpan balik seketika. Sedangkan menurut Evert M Rogers dalam Depari, komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut, dengan interaksi tatap muka antara beberapa orang pribadi.
Baca juga: Komunikasi Efektif di Rumah Sakit : Komunikasi Terapeutik
Lain halnya dengan Dean Barnulus (Liliweri, 1991:12) yang mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi, dihubungkan dengan pertemuan antara dua individu, tiga individu ataupun lebih yang terjadi secara spontan dan tidak berstruktur. Begitu pula Onong U.Effendy (Effendy,1993:61), mengutarakan komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara dua orang dimana kontak langsung terjadi dalam bentuk percakapan, bisa langsung berhadapan muka (face to face) atau bisa melalui media seperti telepon. Ciri khas komunikasi antar pribadi yakni dua arah atau timbal balik.
2. Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi
Judy C. Pearson (1983) menyebutkan enam karakteristik komunikasi antarpribadi adalah sebagai berikut :
- Komunikasi antar personal dimulai dengan diri pribadi (self)
Dalam berkomunikasi, terdapat berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman. Semua hal tersebut dihasilkan dari dalam diri individu. Oleh karena itu, artinya komunikasi antar pribadi dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita.
- Komunikasi antar personal mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi
komunikasi antarpribadi dimaksudkan tidak hanya berkaitan dengan isi pesan yang menjadi media tukar, tetapi juga melibatkan siapa yang menjadi komunikan serta bagaimana hubungan kita dengan komunikan tersebut.
- Komunikasi antar pribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi
Kedekatan saat berkomunikasi diperlukan baik untuk sang komunikator, maupun juga komunikan. Oleh karena itu, jarak menjadi sangat penting untuk menilai keberhasilan suatu komunikai agar mencapai komunikasi yang efektif.
- Komunikasi antar pribadi bersifat transaksional
Transaksional yang menjadi sifat komunikasi antar pribadi mengacu pada tindakan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Mereka secara serempak menyampaikan dan menerima pesan.
- Komunikasi antar personal melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu dengan lainnya.
Dalam sebuah komunikasi antar pribadi, perlu adanya timbal balik yang berkaitan mengenai topik yang dibicarakan. Apalagi topik berbeda, akan terjadi kesenjangan dalam berkomunikasi dan menimbulkan keheningan serta salah pemahaman antara komunikator dan komunikan. Oleh karena itu, peran pesan menjadi sangat penting.
- Komunikasi antar personal tidak dapat diubah maupun diulang.
Proses penyampaian pesan yang terjadi saat komunikasi antar pribadi berlangsung tidak dapat diubah atau diulang kembali. Apa yang telah disampaikan dan dipahami oleh kedua belah pihak akan memberi stimulasi berbeda – beda. Sehingga, perlu diperhatikan saat penyampaian pesan agar tercipta komunikasi yang kondusif.
Baca juga: 11 Tips Public Speaking Untuk Mengatasi Grogi di Depan Umum
3. Sifat Komunikasi Antar Pribadi
Ditinjau berdasar sifatnya, komunikasi antar pribadi dibagi dalam :
- Komunikasi verbal (verbal communication)
Merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan secara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal lebih mudah disampaikan karena pesan yang disampaikan lebih mudah dimengerti. Ini disebabkan karena komunikasi ini dapat dilakukan dengan bantuan media telepon, surat, gambar, lukisan dll.
- Komunikasi non verbal (non verbal communication)
Dimana komunikasi yang disampaikan tidak menggunakan kata – kata melainkan gerak isyarat bahasa tubuh, ekspesi wajah dan kontak mata, juga penggunaan objek seperti baju, potongan rambut dsb, serta cara bicara seperti intonasi nada yang tinggi, gaya bicara, dan kualitas emosi. Contoh dalam komunikasi non verbal ini terlihat pada komunikasi gambar seperti televise, iklan baliho dll.
4. Tujuan Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar Pribadi yang terjadi antar individu memiliki beberapa tujuan, antara lain :
- Menyampaikan Informasi
Tujuan utama berkomunikasi ialah menyampaikan informasi. Lalu di dalam komunikasi antar personal ditekankan kembali mengenai penyampaian informasi yang memiliki sifat intim dan mendekati komunikasi yang efektif.
Baca juga: Komunikasi Efektif di Rumah Sakit : Komunikasi Terapeutik
- Menumbuhkan Simpati
Dalam berbagi informasi, ada kalanya terselip beberapa pesan yang merupakan pengalaman pribadi. Baik dalam bentuknya pengalaman menyenangkan atau menyedihkan. Dari sana timbul rasa simpati yang dirasakan oleh kedua belah pihak.
- Menumbuhkan Motivasi
Tidak jarang pula dari informasi yang dibagikan menimbulkan motivasi tersendiri. Apabila pesan tersebut berisi kisah – kisah inspiratif yang mampu menggugah kepribadian diri