Saat ini brand storytelling menjadi strategi pemasaran yang segar di tengah masyarakat yang mulai jenuh dengan iklan. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya iklan baik di tv, radio hingga media sosial, membuat timbulnya rasa jenuh dari konsumen membuat iklan banyak diabaikan dan menjadi tidak efektif dalam pemasaran.
Brand storytelling menjadi salah satu cara lain untuk melakukan pemasaran tanpa membuat konsumen merasa mereka sedang melihat sebuah iklan. Selain cara baru yang akan membuat konsumen tertarik,brand storytelling juga mampu untuk memperkuat identitas. Lantas apa itu brand storytelling?
Brand storytelling adalah salah satu strategi pemasaran dengan menggunakan narasi di balik suatu nama atau brand yang digunakan untuk memperkuat identitas dari brand itu sendiri guna untuk mendorong pertumbuhan dan loyalitas pelanggan.
Dilansir dari laman Hubspot, brand storytelling mampu membuat peningkatan konsumen, mengembangkan empati pelanggan hingga akhirnya akan mengenal dan peduli dengan brand kamu.
Namun Bagaimana Cara Membangun Brand Storytelling?
1. Ceritakan Brand Secara Sederhana
Dengan menceritakan brand secara sederhana pada brand storytelling akan membuat kisah tampak lebih realistis dan bisa dipercaya oleh calon konsumen. Kamu bias membuat cerita dalam tiga rangkaian saja,yaitu:
- Masalah
Menjelaskan dan menceritakan masalah yang sebenarnya ingin kamu selesaikan.
- Solusi
Menceritakan bagaimana kamu mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan baik
- Kesuksesan
Memberikan dampak yang positif melalui kesuksesan tersebut
Pada bagian ketiga, kamu tidak harus menutupnya dengan akhir yang sesungguhnya. Karena, kamu harus bisa menunjukkan bahwa bagian tersebut adalah awal dari kesuksesan yang kamu dapatkan dan kesuksesan tersebut terus berlanjut dimana hal tersebut dikarenakan adanya bantuan produk yang kamu ciptakan.
Baca juga : Inilah Alasan Kenapa Personal Branding Itu Penting!
2. Ciptakan Hubungan Baik dengan Konsumen
Menciptakan hubungan yang baik dengan konsumen dengan cara menarik hati konsumen dan terlibat dengan mereka lebih jauh sangat diperlukan untuk bertahan di tengah banyaknya kompetitor.
Dalam proses pendekatan inilah kamu dapat bercerita mengenai brand kamu, ceritakan kisah yang sedemikian rupa untuk memberi tahu bahwa brand kamu dapat memahami kebutuhan mereka hingga terciptalah hubungan yang baik dengan konsumen dan membuat mereka tertarik pada brand yang kamu ceritakan.
Baca juga : 5 Langkah Sederhana Untuk Meningkatkan Personal Branding
3. Ceritakan Ciri Khas Merek
Penting untuk diingat bahwa dalam setiap cerita yang kamu buat,keberadaan ciri khas merek harus selalu kamu bawa. Ciri khas seperti jargon,visual, produk harus selalu diselipkan di setiap kamu melakukan brand storytelling meski bentuknya tidak terlalu mencolok.
Dengan cara tersebut, konsumen akan tahu bahwa kisah itu datang dari brand kamu.
4. Menjadi Seorang Individu
Agar kisah dari brand kamu autentik dan konsisten, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah ceritakan kisah asal mula terbentuknya merek secara nyata.
Ceritakan mengapa kamu memutuskan untuk memulai bisnis. kamu bisa membuat versi ini dengan menceritakan tentang seseorang.
Kisah jujur tentang bagaimana seseorang memulai bisnis dapat menjadi cara yang bagus untuk terhubung dengan konsumen. Kisah seseorang sebagai individu sangat efektif untuk mempersonalisasi merek Anda. Ungkapkan bagaimana visi dan misi kamu, serta selipkan juga bagaimana konsumen mempengaruhi cara brand kamu beroperasi.
Baca juga : Komunikasi Antar Pribadi / Personal : Pengertian, Sifat, dan Tujuan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa brand story adalah salah satu aspek yang tak boleh disepelekan ketika sedang membangun bisnis. Rangkailah cerita semenarik dan seautentik mungkin, agar calon konsumen lebih tertarik untuk membeli dari brand kamu.
Jika Kawan Bicara ingin mempelajari lebih lanjut seputar branding atau praktik marketing secara lebih mendalam, Kawan Bicara bisa langsung ikuti kelas yang ada di Talkactive.id!
