Tahukah kamu bahwa intonasi suara yang dikeluarkan saat presentasi dapat menjamin suksesnya pesan yang akan ditangkap oleh audiens?
Sebenarnya, audiens tidak peduli persiapan apa yang akan kamu berikan saat presentasi, karena mereka hanya membutuhkan cara penyampaian kamu agar terdengar menarik agar bisa dibahas di tahap selanjutnya.
Saat itulah intonasi suara kamu ikut bermain dengan tanpa keraguan dalam menyampaikan pesan. Intonasi suara yang kamu gunakan akan sangat berperan dalam penyampaian presentasi, karena itu akan mencerminkan kepribadian, kepercayaan diri, dan minat kamu terhadap subjek tersebut.
Jadi, bagaimana mengoptimalkan intonasi suara kamu untuk menyampaikan presentasi yang menonjol?
1 Hangatkan Suara
Saat melakukan presentasi, menampilkan diri yang terbaik sangat penting agar dapat terhubung dengan audiens. Itu termasuk menguasai nada suara kamu yang perlu terdengar berwibawa dan mudah didekati.
“Nada suara” tersebut adalah komponen penting untuk membangun kehadiran pribadi kamu sebagai presenter. Karena itu, sebelum naik ke atas panggung untuk menyampaikan presentasi, perlu melakukan pemanasan dengan banyak cara untuk melakukannya termasuk melatih artikulasi dan pernapasan.
2. Bicaralah dengan Percaya Diri dan Jelas
Jika ingin didengar dan dipahami, maka rasa malu perlu dihindari dalam melakukan presentasi. Jika menggunakan mikrofon, maka selalu letakkan di posisi yang memungkinkan terjadinya peningkatan volume suara.
Presenter cenderung merendahkan suaranya untuk menghindari distorsi dari suara mikrofon, tetapi kesalahan umum ini memberikan dampak pada ucapan yang membuat kamu terdengar ragu-ragu. Pastikan semuanya mengarah kepada upaya untuk membuat nada suara kamu yang kuat dan percaya diri.
3. Variasikan Kecepatan Bicara dan Gunakan Jeda
Kamu perlu menghidupkan presentasi agar audiens mau mendengarkannya. Jika hadir dengan suara yang monoton, maka kamu secara pasti akan menghilangkan minat audiens.
Usahakan jangan berbicara terlalu cepat, karena hal itu akan membuat kamu terlihat gugup dan sulit untuk diikuti. Sebaliknya, jika berbicara terlalu lambat, maka kamu akan tampak ragu-ragu dan membuat audiens bosan.
Adakalanya berbicara lebih lambat untuk memberikan penekanan pada sebuah kata atau kalimat. Di sisi lain, adakalanya kamu perlu berbicara lebih cepat untuk menunjukkan semangat dan jiwa dinamis.
4. Variasikan Pitch dan Volume Suara
Dalam presentasi, kuncinya adalah jangan berpresentasi dengan pitch yang monoton yang menggunakan nada yang sama dari awal sampai akhir.
Misalnya, dalam cerita yang kamu sampaikan bahwa kamu sedang prihatin, maka perlihatkan itu dengan pitch yang rendah (cenderung ngebass, berat dan dalam). Ketika kamu sedang gembira, perlihatkanlah juga dengan pitch yang tinggi (halus, indah, dan manis).
Selain itu, kamu juga kadang perlu berbicara dengan volume suara yang lebih keras untuk menunjukkan sesuatu yang penting. Kamu juga perlu berbicara lebih keras untuk memastikan bahwa audiens bisa mendengar suara.
Selain suara yang keras, juga perlu memvariasikan suara dengan suara yang lemah. Misalnya, ketika suasana yang lebih syahdu dibutuhkan, maka kamu perlu berbicara sedikit lebih pelan.
Intinya, itonasi suara ketika presentasi sangat penting untuk diperhatikan. Sinkronkan antara kata-kata yang disampaikan dengan intonasi suara yang pas. Berlatihlah untuk mengoptimalkan intonasi suara sebelum presentasi merupakan pekerjaan rumah yang perlu dilakukan.
Cobalah untuk tetap alami dan terlibat dengan audiens, sehingga Intonasi suara secara alami perlu bervariasi bergantung pada apa yang kamu akan katakan.
Source: julmansyahputra.com, publicspeaking.sv.ugm.ac.id