Ini 8 metode Pengembangan SDM yang Bisa Diterapkan HRD

Metode Pengembangan SDM

Berbagai macam perusahaan, baik skala kecil hingga besar pastinya ingin memiliki SDM yang unggul. Dengan kualitas SDM yang baik tentunya dapat membawa perusahaan menuju kesuksesan, karena itulah ada yang dinamakan proses pengembangan SDM.

Pengembangan SDM sendiri adalah sebuah usaha untuk meningkatkan kemampuan SDM agar bisa menaikkan produktivitas perusahaan. Kemampuan SDM yang ada di dalam perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja di lingkungan oganisasi.

Pengembangan SDM bertujuan untuk meningkatkan kualitas karyawan juga individu melalui program pendidikan atau pelatihan. Tujuan lain dari pengembangan SDM juga untuk meningkatkan produktivitas dalam bekerja, meningkatkan sikap kepemimpinan, serta untuk menciptakan moral karyawan.

Untuk mengembangkan kualitas karyawan, tentu saja diperlukan metode pengembangan SDM yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sebaiknya juga disesuaikan dengan karakteristik perusahaan dan karyawan-karyawan yang bekerja di dalamnya.

Nah, memangnya apa saja pilihan metode pengembangan SDM yang bisa dilakukan? Yuk, simak penjelasannya!

1. Pelatihan atau Training

Pelatihan atau training adalah metode pengembangan SDM yang paling umum digunakan. Metode ini biasanya dilakukan agar para karyawan semakin terampil dalam melakukan tugasnya, khususnya jika ada teknologi baru yang harus mereka kuasai.

Namun, pelatihan juga bisa diberikan agar para karyawan memiliki wawasan atau kemampuan baru yang dapat menunjang tugasnya di kantor. Pelatihan dapat dilakukan secara internal, maupun eksternal.

Pelatihan internal berarti bahwa pelatihan dilakukan di dalam lingkungan perusahaan. Dalam pelaksanaannya, trainer bisa berasal dari perusahaan itu sendiri atau perusahaan bekerja sama dengan perusahaan lain untuk menyelenggarakan pelatihan. Biasanya kerja sama dilakukan dengan perusahaan yang menyediakan jasa pelatihan atau training yang diperlukan.

Sementara pelatihan eksternal dilakukan dengan mengirimkan karyawan-karyawan ke lembaga atau instansi pelatihan untuk mengikuti pelatihan di sana.

Baca juga: Team Building Bukan Sekadar Aktivitas Rekreasi

2. Coaching

Coaching adalah metode pelatihan atau pembimbingan. Metode pengembangan SDM yang satu ini biasanya diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan keterampilannya dalam bekerja.

Selain untuk meningkatkan kualitas pekerjaan, coaching bertujuan sebagai sarana untuk transfer kemampuan dari karyawan atau orang lain yang lebih berpengalaman di suatu bidang pekerjaan.

3. Pendidikan

Melalui metode pendidikan, perusahaan memberikan pendidikan formal kepada karyawan atau memberikan kesempatan pada karyawan untuk melanjutkan pendidikan agar karyawan tersebut memiliki kualifikasi pendidikan yang diperlukan oleh perusahaan.

Misalnya, sebuah perusahaan ingin menaikkan posisi karyawan lulusan D3 dikarenakan prestasi atau potensinya. Maka perusahaan akan mengambil kebijakan untuk memberi kesempatan untuk mengambil kuliah lanjutan. Kebijakan tersebut tentunya jauh lebih efektif daripada harus merekrut karyawan baru yang belum teruji kinerjanya.

Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Apa Itu Coaching, Consulting, Mentoring

4. Magang

Melalui metode magang para karyawan baru dilatih untuk mengerjakan apa tugas yang akan dilakukannya kelak. Karyawan baru tentu belum menguasai medan tempur, karenanya perlu didampingi terlebih dahulu agar nanti siap diterjunkan dalam pekerjaanya dengan keterampilan dan wawasan yang dibutuhkan. Magang umumnya diadakan di setiap perusahaan sebagai langkah awal untuk mempersiapkan diri.

5. Rotasi Kerja

Ketika karyawan kurang memberikan hasil maksimal dalam pekerjaannya, maka perusahaan harus  mengevaluasi apa penyebabnya. Apakah ada ketidakcocokan antar tim, apakah tekanan terlalu besar, ataukah karyawan ada dalam batas kelelahan dan kejenuhan maksimal.

Metode rotasi  memberikan kesempatan pada karyawan untuk merasakan variasi pekerjaan sekaligus untuk mengetahui divisi mana karyawan tersebut cocok untuk ditempatkan.

Ketika di suatu divisi karyawan tersebut tidak cocok, namun di divisi lain ternyata hasilnya maksimal, maka bisa dipertimbangkan pemindahanya. Selain mengetahui tempat yang cocok untuk karyawan tersebut, namun juga rotasi berfungsi untuk mengisi kekosongan karyawan lain yang sedang cuti, ijin  mendadak atau mengundurkan diri.

Perusahaan tidak akan panik ketika terjadi hal-hal tadi. Dengan metode rotasi para karyawan akan menemukan passion kerja yang mungkin lebih cocok untuk dirinya, dan imbasnya akan baik tentu saja pada kinerjanya.

Baca juga: Boss vs Leader, Apa Sih Perbedaannya?

6. Uji Kompetensi

Metode pengembangan SDM dengan sistem uji kompetensi ini sering juga disebut dengan uji kemampuan. Metode ini dapat dilakukan oleh perusahaan itu sendiri maupun oleh lembaga yang mengeluarkan sertifikat resmi, seperti Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Uji kompetensi dapat dilakukan secara menyeluruh di suatu perusahaan atau hanya di divisi tertentu.

Terkadang karena telah lama bekerja para karyawan merasa malas untuk belajar. Padahal bisa jadi perusahaan memiliki metode atau kebijakan baru dalam hal produksi. Namun karyawan lama alias senior biasanya malas untuk belajar dan lebih memilih menggunakan metode yang selama ini dikuasainya. Dengan adanya uji kompetensi ada usaha dari karyawan untuk kembali belajar.

7. Studi Banding

Studi banding atau benchmark adalah metode pengembangan SDM dengan cara mengevaluasi atau membandingkan sistem kerja yang selama ini berjalan di suatu perusahaan dengan sistem kerja standar atau yang berlaku di tempat lain. Evaluasi atau perbandingan ini dilakukan untuk melihat efektivitas dan efisiensi dari suatu sistem kerja terhadap produktivitas yang diperoleh.

Misalnya, suatu perusahaan ingin memperbaiki sistem marketingnya. Maka, perusahaan tersebut dapat mengirim karyawannya untuk melakukan studi banding ke perusahaan lain yang memiliki sistem marketing yang berbeda.

8. Outbond

Metode yang terakhir ini dilakukan dengan tujuan untuk mempererat silaturahmi diantara karyawan di semua level. Pada kegiatan ini biasanya  dibagi ke dalam kelompok kelompok  yang anggotanya berasal dari divisi lain.

Saat Outbond diberlakukan beberapa permainan yang membutuhkan pola pikir cepat, kepemimpinan dan kekompakan. Mengerjakan hal yang sama berulang-ulang dan bertahun-tahun bisa menimbulkan kejenuhan pada karyawan perusahaan.

Salah satu indikasi kejenuhan adalah berkurangnya produktivitas karyawan, sebelum hal ini terjadi, perusahaan perlu mengadakan kegiatan bersama di luar perusahaan untuk menggairahkan kembali semangat kerja dan dan saling mengenal satu sama lain.

 

Setelah mengetahui 8 metode pengembangan SDM di atas, maka metode seperti apa yang hendak Kawan Bicara lakukan untuk perusahaan? Pastikan bahwa kawan bicara memilih metode yang paling tepat. Jika kawan bicara memerlukan metode pelatihan atau training dan coaching, pastinya Kawan Bicara bisa langsung menghubungi Talkactive.id!

Share This:

Metode Pengembangan SDM

Berbagai macam perusahaan, baik skala kecil hingga besar pastinya ingin memiliki SDM yang unggul. Dengan kualitas SDM yang baik tentunya dapat membawa perusahaan menuju kesuksesan, karena itulah ada yang dinamakan proses pengembangan SDM.

Pengembangan SDM sendiri adalah sebuah usaha untuk meningkatkan kemampuan SDM agar bisa menaikkan produktivitas perusahaan. Kemampuan SDM yang ada di dalam perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja di lingkungan oganisasi.

Pengembangan SDM bertujuan untuk meningkatkan kualitas karyawan juga individu melalui program pendidikan atau pelatihan. Tujuan lain dari pengembangan SDM juga untuk meningkatkan produktivitas dalam bekerja, meningkatkan sikap kepemimpinan, serta untuk menciptakan moral karyawan.

Untuk mengembangkan kualitas karyawan, tentu saja diperlukan metode pengembangan SDM yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sebaiknya juga disesuaikan dengan karakteristik perusahaan dan karyawan-karyawan yang bekerja di dalamnya.

Nah, memangnya apa saja pilihan metode pengembangan SDM yang bisa dilakukan? Yuk, simak penjelasannya!

1. Pelatihan atau Training

Pelatihan atau training adalah metode pengembangan SDM yang paling umum digunakan. Metode ini biasanya dilakukan agar para karyawan semakin terampil dalam melakukan tugasnya, khususnya jika ada teknologi baru yang harus mereka kuasai.

Namun, pelatihan juga bisa diberikan agar para karyawan memiliki wawasan atau kemampuan baru yang dapat menunjang tugasnya di kantor. Pelatihan dapat dilakukan secara internal, maupun eksternal.

Pelatihan internal berarti bahwa pelatihan dilakukan di dalam lingkungan perusahaan. Dalam pelaksanaannya, trainer bisa berasal dari perusahaan itu sendiri atau perusahaan bekerja sama dengan perusahaan lain untuk menyelenggarakan pelatihan. Biasanya kerja sama dilakukan dengan perusahaan yang menyediakan jasa pelatihan atau training yang diperlukan.

Sementara pelatihan eksternal dilakukan dengan mengirimkan karyawan-karyawan ke lembaga atau instansi pelatihan untuk mengikuti pelatihan di sana.

Baca juga: Team Building Bukan Sekadar Aktivitas Rekreasi

2. Coaching

Coaching adalah metode pelatihan atau pembimbingan. Metode pengembangan SDM yang satu ini biasanya diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan keterampilannya dalam bekerja.

Selain untuk meningkatkan kualitas pekerjaan, coaching bertujuan sebagai sarana untuk transfer kemampuan dari karyawan atau orang lain yang lebih berpengalaman di suatu bidang pekerjaan.

3. Pendidikan

Melalui metode pendidikan, perusahaan memberikan pendidikan formal kepada karyawan atau memberikan kesempatan pada karyawan untuk melanjutkan pendidikan agar karyawan tersebut memiliki kualifikasi pendidikan yang diperlukan oleh perusahaan.

Misalnya, sebuah perusahaan ingin menaikkan posisi karyawan lulusan D3 dikarenakan prestasi atau potensinya. Maka perusahaan akan mengambil kebijakan untuk memberi kesempatan untuk mengambil kuliah lanjutan. Kebijakan tersebut tentunya jauh lebih efektif daripada harus merekrut karyawan baru yang belum teruji kinerjanya.

Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Apa Itu Coaching, Consulting, Mentoring

4. Magang

Melalui metode magang para karyawan baru dilatih untuk mengerjakan apa tugas yang akan dilakukannya kelak. Karyawan baru tentu belum menguasai medan tempur, karenanya perlu didampingi terlebih dahulu agar nanti siap diterjunkan dalam pekerjaanya dengan keterampilan dan wawasan yang dibutuhkan. Magang umumnya diadakan di setiap perusahaan sebagai langkah awal untuk mempersiapkan diri.

5. Rotasi Kerja

Ketika karyawan kurang memberikan hasil maksimal dalam pekerjaannya, maka perusahaan harus  mengevaluasi apa penyebabnya. Apakah ada ketidakcocokan antar tim, apakah tekanan terlalu besar, ataukah karyawan ada dalam batas kelelahan dan kejenuhan maksimal.

Metode rotasi  memberikan kesempatan pada karyawan untuk merasakan variasi pekerjaan sekaligus untuk mengetahui divisi mana karyawan tersebut cocok untuk ditempatkan.

Ketika di suatu divisi karyawan tersebut tidak cocok, namun di divisi lain ternyata hasilnya maksimal, maka bisa dipertimbangkan pemindahanya. Selain mengetahui tempat yang cocok untuk karyawan tersebut, namun juga rotasi berfungsi untuk mengisi kekosongan karyawan lain yang sedang cuti, ijin  mendadak atau mengundurkan diri.

Perusahaan tidak akan panik ketika terjadi hal-hal tadi. Dengan metode rotasi para karyawan akan menemukan passion kerja yang mungkin lebih cocok untuk dirinya, dan imbasnya akan baik tentu saja pada kinerjanya.

Baca juga: Boss vs Leader, Apa Sih Perbedaannya?

6. Uji Kompetensi

Metode pengembangan SDM dengan sistem uji kompetensi ini sering juga disebut dengan uji kemampuan. Metode ini dapat dilakukan oleh perusahaan itu sendiri maupun oleh lembaga yang mengeluarkan sertifikat resmi, seperti Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Uji kompetensi dapat dilakukan secara menyeluruh di suatu perusahaan atau hanya di divisi tertentu.

Terkadang karena telah lama bekerja para karyawan merasa malas untuk belajar. Padahal bisa jadi perusahaan memiliki metode atau kebijakan baru dalam hal produksi. Namun karyawan lama alias senior biasanya malas untuk belajar dan lebih memilih menggunakan metode yang selama ini dikuasainya. Dengan adanya uji kompetensi ada usaha dari karyawan untuk kembali belajar.

7. Studi Banding

Studi banding atau benchmark adalah metode pengembangan SDM dengan cara mengevaluasi atau membandingkan sistem kerja yang selama ini berjalan di suatu perusahaan dengan sistem kerja standar atau yang berlaku di tempat lain. Evaluasi atau perbandingan ini dilakukan untuk melihat efektivitas dan efisiensi dari suatu sistem kerja terhadap produktivitas yang diperoleh.

Misalnya, suatu perusahaan ingin memperbaiki sistem marketingnya. Maka, perusahaan tersebut dapat mengirim karyawannya untuk melakukan studi banding ke perusahaan lain yang memiliki sistem marketing yang berbeda.

8. Outbond

Metode yang terakhir ini dilakukan dengan tujuan untuk mempererat silaturahmi diantara karyawan di semua level. Pada kegiatan ini biasanya  dibagi ke dalam kelompok kelompok  yang anggotanya berasal dari divisi lain.

Saat Outbond diberlakukan beberapa permainan yang membutuhkan pola pikir cepat, kepemimpinan dan kekompakan. Mengerjakan hal yang sama berulang-ulang dan bertahun-tahun bisa menimbulkan kejenuhan pada karyawan perusahaan.

Salah satu indikasi kejenuhan adalah berkurangnya produktivitas karyawan, sebelum hal ini terjadi, perusahaan perlu mengadakan kegiatan bersama di luar perusahaan untuk menggairahkan kembali semangat kerja dan dan saling mengenal satu sama lain.

 

Setelah mengetahui 8 metode pengembangan SDM di atas, maka metode seperti apa yang hendak Kawan Bicara lakukan untuk perusahaan? Pastikan bahwa kawan bicara memilih metode yang paling tepat. Jika kawan bicara memerlukan metode pelatihan atau training dan coaching, pastinya Kawan Bicara bisa langsung menghubungi Talkactive.id!

Share This:

More Articles

News

No results found.
Buka
Butuh Bantuan?
Halo, Kawan Bicara!
Ada yang bisa kami bantu?