Coaching, Consulting, dan Mentoring adalah kegiatan pengembangan diri yang dilakukan dengan komunikasi dua arah dan one on one bertujuan untuk memperoleh pembelajaran baru. Meskipun memiliki beberapa kesamaan karakteristik. Namun, masing-masing dari jenis pengembangan diri ini memiliki metode yang sangat berbeda dan penting untuk memahami perbedaannya.
Coaching
Coaching adalah suatu proses membuka potensi diri untuk memaksimalkan kinerja dengan bantuan seorang Coach. Tujuan coaching atau coaching clinic ini tentunya untuk memaksimalkan kemampuan, baik dari sisi personal, maupun profesional. Dalam hal ini, Coach hanya membantu klien/Coachee untuk berpikir, menimbulkan insight, dan menstrukturkan pemikiran mereka.
Jadi, yang akhirnya menyadari apa masalah atau kendala yang selama ini dihadapi, kenapa masalah itu bisa timbul, dan solusi apa kira-kira yang mungkin bisa dilakukan, semuanya akan dipikirkan dan diutarakan oleh Coachee, bukan Coach. Menarik bukan? Coach hanya membantu dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk membantu Coachee menyelami dan menajamkan buah pikirnya.
Teknik coaching umumnya dimulai dari percakapan eksploratif secara dua arah yang mampu menggali ide dan memperkuat keyakinan Coachee untuk bertindak maksimal. Di akhir sesi, Coach akan memastikan Coachee melakukan apa yang telah dia pikirkan dan katakan.
Baca juga: Boss vs Leader, Apa Sih Perbedaannya?
Consulting
Dalam konsep Consulting pihak yang memberikan masukan atau solusi adalah Konsultan. Pekerjaan konsultan adalah untuk memecahkan suatu masalah tertentu, dalam waktu singkat maupun membantu menyelesaikan masalah dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Umumnya kerjasama diakhiri setelah masalah tersebut dipecahkan. Selain berdasarkan fakta yang ditemukan (fact-finding) dan penilaian (assessment), memberikan konsep, solusi dan saran yang membantu meningkatkan produktivitas, efektivitas, meningkatkan penjualan, hingga dapat juga melakukan pekerjaan di luar perusahaan klien. Misalnya riset untuk produk (product research), rencana pemasaran (marketing plan), rencana bisnis yang baru (new business plan). Biasanya dengan cara memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan klien.
Baca juga: Komunikasi Efektif di Rumah Sakit : Komunikasi Terapeutik
Mentoring
Mentoring adalah proses berbagi pengalaman dan pengetahuan dari seorang yang sudah berpengalaman (been there done that) kepada seseorang yang yang ingin belajar di bidang tersebut.
Mentoring lebih berfokus ke pengembangan diri dan karier, serta tidak harus ada tujuan spesifik yang ingin dicapai. Penekanan juga lebih ke relasi antara mentor dan klien/mentee bukannya ke pencapaian tujuan.
Meskipun tidak berfokus pada pencapain tujuan, menjadi Mentor itu juga harus punya keterampilan dan pengalaman lho, Kawan Bicara. Seorang Mentor biasanya adalah seseorang yang memang sudah berpengalaman di bidangnya sehingga bisa menuntun, memberikan tips dan saran. Sehingga akhirnya bisa mempercepat proses belajar dan menghindari Mentee dari membuat kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi.
Nah, itu dia perbedaan dari coaching, consulting, dan mentoring, ketiga kegiatan pengembangan diri tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja serta self quality.
Yuk, tunggu apa lagi. Kawan Bicara bisa langsung kunjungi web dan belajar dengan Talkactive.id yang memiliki provider coaching, consulting, dan mentoring yang bonafid dan dapat dipercaya.