Tahukah kamu, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh National Association of Colleges and Employers (NACE) terhadap 450 pemimpin perusahaan di Amerika, terdapat dua puluh nilai yang harus dikuasai lulusan universitas dalam melamar pekerjaan, dengan urutan pertama didominasi oleh kemampuan berkomunikasi. Komunikasi yang baik tentu melahirkan kesamaan persepsi. Inilah yang disebut dengan komunikasi efektif.
Komunikasi memang memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat kita bekerja. Bertemu dengan banyak orang, berbagai latar belakang, suku, agama, dan juga ras menjadi tantangan tersendiri agar komunikasi kita efektif. Nah, bagaimanakah agar kita dapat berkomunikasi efektif di dunia kerja?
- Jadilah Pendengar yang baik
Cara pertama untuk berkomunikasi secara efektif adalah mencoba menjadi pendengar yang baik. Biarkan orang lain berbicara dan menjadi pendengar yang baik juga menandakan bahwa Anda menghargai pesan yang disampaikan oleh lawan bicara.
- Berikan informasi yang jelas
Informasi harus disampaikan dengan jelas untuk menghindari kesalahpahaman dengan pihak lain. Dengan menyajikan informasi secara jelas dan akurat, orang lain secara alami akan memahami apa yang Anda coba sampaikan. Juga misalnya dalam dunia kerja, ketika seseorang meminta Anda untuk memberikan informasi, Anda tidak boleh salah dalam memberikan informasi. Jelas dapat diartikan secara lisan dan juga tulisan serta mengandung makna.
- Perhatikan bahasa tubuh
Berkomunikasi bukan hanya dengan berbicara atau mendengarkan semata. Bahasa tubuh pun menjadi media dalam berkomunikasi. Jika kamu penasaran seperti apa cara komunikasi yang efektif sebaiknya pahami juga mengenai komunikasi nonverbal.
Baca juga:
Bagaimana Tips Menghindari Miskomunikasi selama WFH?
Mengenal Komunikasi Asertif Beserta Cara Mempelajarinya
Mengenal Komunikasi Intrapersonal Sebagai Pembentuk Konsep Diri
Selain itu, dari sekian banyak macam komunikasi non-verbal, kamu dapat menggunakan beberapa cara berikut agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar.
- Ekspresi wajah, sangat membantu menunjukan perasaan yang kamu rasakan saat menyampaikan pesan. Misalnya, ketika kabar bahagia, wajahmu akan menunjukkan senyuman.
- Intonasi, menunjukkan tinggi rendahnya nada suara yang kamu keluarkan pada saat bicara. Hal ini juga berfungsi untuk memperkuat pesan pada saat berkomunikasi. Misalnya, ketika kamu sedih atau dilanda masalah, intonasi saat berkomunikasi cenderung pelan dan terlihat tidak bersemangat.
- Gestur, biasanya dapat menunjukkan kepercayaan diri pada saat berkomunikasi. Misalnya, ketika kamu yakin akan sesuatu, maka gestur tubuhmu akan terlihat tegap.
- Bangun Kepercayaan
Anda dapat membangun kepercayaan melalui komunikasi. Karena jika Anda dapat mendengarkan mereka dan memberi mereka nasihat ketika ditanya, mereka akan mempercayai Anda. Tidak semua orang membutuhkan saran atau umpan balik. Beberapa orang membutuhkan pendengar bagi mereka yang ingin mengungkapkan pendapat dan perasaannya.
- Pahami gaya komunikasi
Penting bagi engkau buat tahu gaya berkomunikasi orang-orang yg pada lingkungan kerjamu, tetapi terkadang hal ini nir gampang. Sehingga membutuhkan ketika supaya tahu gaya berkomunikasi seorang. Pada dasarnya terdapat 4 gaya komunikasi yg wajib engkau ketahui yaitu menjadi berikut:
a. Pasif
Orang menggunakan gaya ini umumnya terlihat cuek akan sesuatu. Mereka umumnya tak jarang kali gagal buat membicarakan perasaan atau kebutuhan. Sehingga pada dialog mereka tak jarang didominasi sang orang lain.
b. Agresif
Cukup gampang untuk mengetahui maksud menurut orang yg berkomunikasi secara militan. Namun, mereka tak jarang mengeluarkan perintah, mengajukan pertanyaan menggunakan kasar & gagal mendengarkan orang lain. Dalam berkomunikasi, mereka umumnya terkesan frontal saat mengungkapkan sesuatu. Misalnya “saya benar & kamu salah.”
c. Pasif-Agresif
Gaya komunikasi pasif-militan relatif sulit buat dipahami. Lantaran umumnya orang menggunakan gaya komunikasi ini tampak pasif pada permukaan, namun pada pada hati mereka sangat aktif. Kebanyakan komunikator pasif-militan akan bergumam dalam diri mereka sendiri daripada menghadapi seorang atau masalah.
d. Asertif
Orang dengan gaya komunikasi ini merupakan kriteria rekan kerja yang dapat kamu ajak kerja sama dengan baik. Berkomunikasi dengan mereka akan terasa lebih mudah. Karena gaya komunikasi asertif dapat mengekspresikan ide dan perasaan mereka dengan baik, tanpa mengenyamping kepentingan orang lain. Selain itu, mereka cukup terbuka ketika melakukan pembicaraan. Jika mereka tidak setuju dengan pendapatmu, mereka dapat mengkomunikasikannya dengan baik dan sopan. Sehingga orang dengan gaya asertif sangat mudah untuk dipahami.
Baca juga:
Bagaimana Tips Menghindari Miskomunikasi selama WFH?
Mengenal Komunikasi Asertif Beserta Cara Mempelajarinya
Mengenal Komunikasi Intrapersonal Sebagai Pembentuk Konsep Diri
- Tampilkan sikap ramah dan sopan
Tidak jauh berbeda dengan komunikasi nonverbal, namun Anda juga harus mampu menampilkan ekspresi ramah dan sopan. Anda tidak harus pasif, tetapi Anda bisa memberi orang lain kesempatan untuk berbicara terlebih dahulu dan mendengarkan dengan seksama. Plus, jika Anda tidak setuju dengan pendapatnya, Anda dapat membalas tanpa memulai diskusi.
- Hindari membahas topik sensitif
Dikutip dari tulisan pada Fermont Collage, saat melakukan komunikasi, usahakan agar topik pembicaraan di tempat kerja tetap netral. Menahan diri dari membahas politik atau topik sensitif lainya dapat mencegah kamu menyinggung siapa pun. Terkadang merupakan ide yang bagus untuk membahas sebuah kejadian terbaru, dengan tujuan mendekatkan diri dengan rekan kerja. Tapi anda tidak tahu apa yang sebenarnya anda pikirkan, bukan? Oleh karena itu, menghindari topik sensitif adalah cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan rekan kerja.
Jika kamu ingin tahu lebih dalam berkomunikasi secara efektif, kamu dapat mengikuti beberapa pelatihan komunikasi dan juga konsultasi. Kamu juga dapat mengikuti berbagai macam program kelas di talkactive.id.